Thursday, May 3, 2012

Catatan Kuliah : Analisis Komunikasi AntarPribadi

SUASANA KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

       Menurut teori Fundamental Intepersonal Relationsip Orientation (FARO), Alasan manusia menjalin relasi antarpribadi adalah untuk memenuhi tiga kebutuhan antarpribadi, yakni kebutuhan inklus, kontrol, dan kasih sayang. Oleh karena kebutuhan-kebutuhan itulah maka manusia menjalin komunikasi antarpribadi dan ralasi antarpribadi dengan sesamanya.

  • Berkomunikasi antarpribadi dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence) satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain.
  • Berkomunikasi antarpribadi dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence) satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain.
  • Berkomunikasi antarpribadi dalam situasi konflik, darurat, dan intim. Dalam kecerdasan jamak (multiple intellegence)  satu diantaranya ada yang disebut kecerdasan antarpribadi (interpersonal intellegence) yang kecerdasan yang membuat orang bisa memahami orang lain. Orang seperti ini memiliki kemampuan menjalin relasi dan bekerja sama dengan orang lain.
A. Konflik
        Menurut Hocker dan Wilmot (1985;20) konflik di ekspresikan dalam proses komunikasi melalui isi dan relasi. Hocker dan Willmot(1985;39) menyajikan beberapa asusimsi yang berkaitan dengan gaya konflik yang dikembangkan individu. Asumsi – asumsi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Manusia mengembangkan respon- respon terpola terhadap konflik.
  2. Manusia mengembangkan gaya konflik untuk alasan-alasan yang bisa diterima oleh dirinya sendiri.
  3. Tidak ada satu gaya konflik pun yang dengan sendirinya lebih baik dibandinmg dengan gaya yang lain.
  4. Gaya manusia terus berubah guna menyesuiakan dengan tuntutan- tuntutan  situasi baru.
B. Darurat
        Thmaslisan , 1997. Metode ini melihat, pada setiap orang yang terlibat relasi antarpribadi, ada tiga tingkatan pengalaman atau persepsi di namakan dengan istilah perspektif yaitu:

  1. Perspektif langsung, adalah pandangan individu terhadap perilaku, objek, pribadi,peristiwa, kegiatan atau apapun uang bisa dilihat dan ditafsirkan dalam dunia keseharian.
  2. Meta perspektif, apa yang kita bayangkan dengan apa yang kita pikirkan atau kita rasakan orang lain.
  3. Meta - meta perspektif, adalah merupakan upaya kita untuk menentukan pengalaman atau persektif orang lain pada diri kita.
Ketiga tingkatan itu menunjukan adanya lapisan perseptual  pada manusia.

PRAKTIK KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM HIDUP KESEHARIAN

Asumsi-asumsi tentang orang lain ini mencakup berikut

  1. Tindakan dan komunikasi orang lain bermakna bagi mereka sendiri meski kita tidak mengetahui apa maknanya,
  2. Kita berkomunikasi untuk meningkatkan kontrol kita atas perilaku diri sendiri dan orang lain.
  3. Dengan mengabaikan semua kandungan satu pesan, semua tindak komunikasi adalah signifikan lantaran memilki pengaruh yang positif dan negatif terhadap citra diri baik komunikator maupun komunikasi.
  4. Semua orang memiliki kebutuhan psikologis dan biologis yang sama, namun persepsinya terhadap apa yang bisa memenuhi kebutuhan itu beragam karena alesan-alesan kultural dan individual.
  5. Bagi semua orang, pemuasan berbagai kebutuhan kita untuk jangka panjang, mengharuskan orang mesti bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain.
A. Latar Sosial
        Relasi antarpribadi yang dikembangkan merupakan relasi komunal. Kegiatan komunikasi antarpribadi tersebut di lakukan mulai dari persahabatan, hubungan antara sepasang kekasih hingga relasi dalam lembaga perkawinan. Sesuai dengan watak relasi antarpribadi yang berupa persahabatan, berpacaran atau perkawinan tidak selamanya berada dalam situasi yang intim karena adakalanya juga terjadi konflik di antara pihak-pihak yang menjalin relasi tersebut. Disamping komunikasi masa, pengalaman komunikasi terbesar manusia lainya adalah komunikasi diadik ini. Melalui komunikasi diadik, masing-masing membuka dirinya sendiri (self-disclosure) dan masing-masing berusaha memahami lebih mendalam lawan komunikasinya.

B. Latar Bisnis

        Relasi antarpribadi yang sehat dan iklim komunikasi yang terbuka itu akan membuat para staf dan karyawan merasa :

  1. Sumbangan pemikiran dan gagasanya diberi penghargaan dan pengakuan.
  2. Keluhan yang disampaikanya akan ditangani dengan serius, dikaji, dan bahkan diselesaikan dengan cara yang memuaskan.
  3. Orang yang posisinya tetinggi di dalam hierarki organisasi memandang tidak akan memanipulasi arus komunikasi untuk mengontrol staf dan karyawan.
  4. Orang yang posisinya tertinggi didalam hierarki organisasi memandang staff dan karyawan sebagai manusia yang kebutuhan dan aspirasinya jauh lebih tinggi dibandingakn fungsi-fungsi organisasionalnya.
        Manusia tidak dipandang sebagai alat produksi melainkan merupakan manusia yang memiliki kebutuhan dan aspirasi yang apabila diperhatikan akan mampu meningkatkan produktifitas organisasi tersebut.

Sumber: Buku Komunikasi AntarPribadi Universitas Terbuka



No comments:

Post a Comment